Ilustrasi by freepik/macrovector

Esaunggul.ac.id, Manusia sebagai makhluk sosial yang selalu berinteraksi dengan manusia dan lingkungan sering muncul dan bertemu dengan konflik. 

Baik dalam ruang individu atau kelompok, konflik biasanya muncul akibat dari pertentangan, kontroversi, ketidaksesuaian dan ketidaksetujuan antara orang-orang individu atau pihak yang berkaitan.

Konflik adalah suatu proses pertentangan yang diekspresikan di antara pihak atau lebih yang saling tergantung mengenai objek konflik, menggunakan pola perilaku dan interaksi konflik yang menghasilkan keluaran konflik. (Wirawan, 2010)

Manajemen Konflik merupakan sebuah cara atau proses dalam mengambil langkah-langkah optimal oleh para pelaku atau pihak ketiga dalam rangka mengarahkan perselisihan ke arah yang positif dengan melakukan pendekatan, komunikasi dan evaluasi untuk mendapatkan penyempurnaan untuk mendapatkan tujuan yang telah ditetapkan.

Manajemen Konflik merupakan langkah-langkah penyelesaian permasalahan didalam konflik. Manajemen Konflik adalah serangkaian aksi dan reaksi antara pelaku maupun pihak luar dalam suatu konflik. masuk di dalam pendekatan yang berorientasi pada proses yang mengarahkan pada bentuk komunikasi (termasuk tingkah laku) dari pelaku maupun pihak luar dan bagaimana mereka mempengaruhi kepentingan (interests) dan interpretasi.

Menurut Wirawan, 2010 menerangkan, manajamen konflik sebagai proses pihak yang terlibat konflik atau pihak ketiga menyusun strategi konflik dan menerapkannya untuk mengendalikan konflik agar menghasilkan resolusi yang diinginkan.

Keberadaan konflik berdampak besar dalam kehidupan dalam suatu organisasi, baik kehidupan manusia secara individual maupun kelompok, secara langsung maupun tidak langsung, secara positif dan secara negatif. 

Konflik dapat menciptakan pengaruh baik positif maupun negatif, keduanya mampu menciptakan suatu perubahan bagi kehidupan manusia. 

Konflik dapat mengubah dan mengembangkan kehidupan manusia menjadi lebih baik ataupun bisa saja sebaliknya. Konflik akan menjadi bermanfaat bagi kelompok jika konflik tersebut bisa digunakan sebagai alat untuk melakukan perubahan.