Selamatkan Anak Emas Indonesia dari Kekerasan Seksual dan Dampak Pornografi, Antisipasi Masalahnya Sejak Dini
Fakultas Psikologi Universitas Esa Unggul bekerjasama dengan Yayasan Kita dan Buah Hati mengadakan pelatihan dan kaderisasi bagi para mahasiswa dan dosen Universitas Esa Unggul. Trainer dalam pelatihan yang diadakan mulai 23 – 24 November 2015 di kampus Esa Unggul antara lain adalah:
Dra. Diah Karim, M.Si
Dra. Safitri, M.Psi
Hilam Al Madani, S.psi, M.Psi
Dra. Haniva
Yayasan Kita dan Buat Hati merupakan lembaga di bawah asuhan Ibu Elly Risman, M,Psi sebagai institusi yang memberi perhatian kepada pengasuhan yang benar, baik dan menyenangkan, ingin membekali anak-anak kita dengan sikap, ilmu dan ketrampilan yang tepat dalam menghadapi ancaman ini, mendorong anak-anak berani berkata TIDAK pada kekerasan seksual, baik sebagai korban maupun ‘pelaku’ dan tindakan pencegahan dampak pornografi. Melalui program SEMAI (Selamatkan Anak Emas Indonesia) Fakultas Psikologi mengadakan pelatihan untuk mengedukasi para kader. Para kader SEMAI akan menjadi penyampai kepada orangtua dan masyarakat tentang bagaimana melindungi anak-anaknya dari kekerasan seksual.
Data Statistik Jumlah Anak – Anak
Menurut data BPS 2011, jumlah anak usia 0-19 tahun berjumlah 89.48 juta,dengan rincian
– Usia 0-9 tahun 45,93 juta
– Usia 10-19 tahun 43,55 juta.
Di tahun 2045 atau 32 tahun mendatang, ketika negara Indonesia berusia 100 tahun, anak-anak ini akan berusia 32 hingga 51 tahun. Pada saat itu merekalah pemeran utama di negara ini. Tugas kita sebagai membekali mereka dengan berbagai ilmu, ketrampilan dan nilai-nilai yang dapat menjadi modal mereka menata masa depannya. Tugas kita jugalah untuk menjaga dan melindungi anak-anak emas Indonesia ini dari potensi bahaya yang dapat mengancam fisik dan jiwanya.
Mengantisipasi Ancaman
Ancaman yang makin merebak akhir-akhir ini adalah terjadinya kekerasan seksual pada anak. Komnas Perlindungan Anak (21/9/14) merilis data bahwa pesentase angka kekerasan seksual meningkat secara nya mengejutkan!
Sepanjang Januari – September tahun 2014 ditemukan sebanyak 2826 kasus kekerasan seksual, 56 persen di antaranya dialami oleh anak-anak di bawah umur dan dilakukan oleh orang terdekat mereka.
Mulai tampak gejala anak bukan saja menjadi korban, namun juga menjadi pelaku kekerasan seksual pada anak lainnya.
Berikut ini adalah 4 cara untuk mengantispasi kekerasan seksual dan dampak pornografi :
1. Perkuat iman kepada tuhan yang maha esa
2. Tingkatkan komunikasi orang tua dan anak
3. Hidup sehat dengan berolahraga
4. Gunakan gadget/internet dengan bijak.
Aksi Penyuluhan dan Pencegahan Kekerasan Seksual dan Dampak Pornografi
Media sosial sudah sangat bebas, bahkan penyebaran video pornografi pun semakin marak dan sulit dibendung. Kondisi itu sangat mengkhawatirkan dan membahayakan. Dari keprihatinan itu, Fakultas Psikologi telah mengadakan pelatihan dalam rangka kaderisasi anggota yang nantinya dapat membantu masyarakat mencegah dan menangani dampak pornografi. Adapun pelatihan ini akan diikuti para dosen dan mahasiswa Fakultas Psikologi, Fakultas Ilmu Komunikasi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan pada 23 – 24 November 2015 di Universitas Esa Unggul.
Selain program ini, sebelumnya tim GoSemai (Gowes Selamatkan Anak Indonesia) telah berkeliling memberikan penyuluhan ke beberapa sekolah pada 28 Oktober – 6 November 2015 berupa (1) Kampanye dengan sepeda sepanjang jalur Jakarta,Bogor, Sukabumi, Cianjur, Bandung, Lembang, Subang, Purwakarta dan Bekasi, dan (2) Penyuluhan kepada siswa/i SMA disepanjangan jalur yang dilalui.
Universitas Esa Unggul Mendukung Kegiatan “Ayo Cegah Dampak Pornografi”
Hari ke 3 tim GOSEMAI, saat ini Tim Gosemai UEU sdh di sukabumi & Penyuluhan Bahaya Dampak Pornografi di SMA 3 Sukabumi.
Dengan tips:
1. Perkuat iman kepada tuhan yang maha esa
2. Tingkatkan komunikasi orang tua dan anak
3. Hidup sehat dengan berolahraga
4. Gunakan gadget/internet dengan bijak.
[/fusion_builder_column][/fusion_builder_row][/fusion_builder_container]