Universitas Esa Unggul – Kengerian adalah salah satu emosi yang unik dan memikat yang telah mempengaruhi manusia sepanjang sejarah. Baik dalam bentuk film horor, cerita-cerita hantu, atau permainan video yang menegangkan, kita sering merasa tertarik pada hal-hal yang mengerikan. Ternyata, ketertarikan ini memiliki akar dalam psikologi manusia yang menarik untuk dipahami.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketertarikan pada Kengerian

Sejumlah faktor psikologis dan neurologis memainkan peran penting dalam mengapa kita tertarik pada hal-hal yang mengerikan:

  1. Efek Adrenaline: Salah satu faktor utama adalah adrenalin. Rasa takut dapat merangsang pelepasan adrenalin dalam tubuh kita, yang memberikan perasaan sensasi dan ketegangan yang unik. Studi oleh Zillmann (1991) menunjukkan bahwa ketegangan yang disebabkan oleh ketakutan dapat menjadi pengalaman yang memikat bagi sebagian orang.
  2. Kuriositas: Manusia secara alamiah memiliki hasrat untuk mengeksplorasi dan memahami dunia di sekitarnya. Hal-hal yang mengerikan sering kali mendorong rasa ingin tahu kita, karena kita mencari pemahaman terhadap hal-hal yang tidak dapat kita jelaskan dengan mudah. Ini disebut sebagai “kuriositas ketakutan” (Hoeffler, 1992).
  3. Kontrol Psikologis: Kengerian juga bisa menjadi cara untuk merasakan kontrol atas ketakutan kita. Menyaksikan atau terlibat dalam situasi yang menakutkan melalui media, seperti film horor, memberi kita perasaan kontrol yang aman terhadap ketakutan kita (Oliver, 1993).
  4. Efek Sosial: Sosial juga memainkan peran. Menonton atau berbicara tentang pengalaman mengerikan dengan orang lain bisa menciptakan ikatan sosial dan komunikasi yang lebih dalam (Tamborini et al., 2010)

    Selain yang dijelaskan oleh para ahli berikut juga yang manjadi dasar hal ini dapat terjadi menurut psikologi, diantaranya

    Daya Tarik Misteri dan Tantangan

    Salah satu alasan utama kita tertarik pada hal-hal yang mengerikan adalah daya tarik dari misteri dan tantangan. Kengerian sering kali melibatkan unsur-unsur yang tidak kita pahami sepenuhnya, dan otak kita secara alamiah terdorong untuk mencari pemahaman. Kita merasa tertarik untuk menyelesaikan teka-teki dan memahami apa yang membuat kita merasa takut.

    Emosi dan Rangsangan Kuat

    Kengerian memicu emosi kuat, seperti ketakutan dan kecemasan. Ini menghasilkan peningkatan denyut jantung, peningkatan pelepasan hormon stres, dan reaksi-reaksi fisik lainnya. Meskipun ketakutan adalah emosi negatif, banyak orang merasa kecanduan reaksi-reaksi ini, yang memberi mereka perasaan hidup dan bergairah.

    Proses Pembelajaran dan Keamanan

    Ketertarikan pada kengerian juga bisa menjadi hasil dari proses pembelajaran dan adaptasi manusia. Dalam sejarah evolusioner, kita mungkin telah memanfaatkan pengalaman-pengalaman mengerikan untuk belajar tentang bahaya dan bagaimana menghindarinya. Sebagai hasilnya, kita cenderung menginginkan pengalaman kengerian, bahkan jika itu dalam bentuk yang aman, seperti menonton film horor.

    Kebutuhan Akan Kontrol dan Kepuasan Emosional

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ketertarikan pada kengerian dapat dikaitkan dengan kebutuhan akan kendali dalam hidup. Kengerian memungkinkan kita menghadapi ketakutan dalam situasi yang kita kendalikan, seperti menonton film horor. Hal ini dapat memberikan rasa kepuasan emosional dan pengendalian yang mungkin kurang tersedia dalam kehidupan sehari-hari.

    ampak psikologis ketertarikan pada kengerian adalah subjek yang menarik, karena dapat mempengaruhi individu dengan beragam cara. Mari kita lebih mendalam memahami dampak psikologis ini:

    1. Meningkatnya Ketegangan: Ketertarikan pada kengerian seringkali menghasilkan peningkatan ketegangan emosional. Ketika kita terlibat dalam pengalaman mengerikan, seperti menonton film horor atau bermain permainan video yang menegangkan, reaksi “fight or flight” (berjuang atau melarikan diri) tubuh kita terpicu. Ini menghasilkan pelepasan hormon stres seperti adrenalin, yang dapat membuat detak jantung meningkat dan menimbulkan sensasi ketegangan. Meskipun ini dapat terasa takut, beberapa orang merasa “kecanduan” pada perasaan ini dan menikmati ketegangan tersebut.
    2. Rasa Euforia: Sementara ketegangan mungkin tampak seperti efek yang tidak diinginkan, banyak orang juga mengalami rasa euforia setelah melewati pengalaman mengerikan. Ini disebabkan oleh pelepasan hormon dopamin, yang terkait dengan perasaan bahagia dan puas. Kebanyakan orang merasa puas setelah mengatasi ketakutan, sehingga ketertarikan pada kengerian dapat memberikan kesenangan melalui sensasi euforia ini.
    3. Rasa Keterpencilan: Kengerian seringkali menciptakan rasa keterpencilan. Ketika kita merasa ketakutan, kita cenderung merasa terasing dari dunia sekitar kita. Ini bisa menjadi pengalaman yang kuat karena membuat kita merasa seolah-olah kita sedang menjalani pengalaman yang sangat pribadi dan intens. Beberapa orang mencari ketertarikan ini sebagai cara untuk merasakan keterhubungan yang lebih mendalam dengan diri mereka sendiri.
    4. Mengatasi Kecemasan dan Ketakutan: Menonton atau mengalami kengerian dalam batas yang aman bisa menjadi cara bagi beberapa individu untuk mengatasi kecemasan dan ketakutan mereka. Ini mirip dengan metode terapi eksposur, di mana seseorang diberi kesempatan untuk terbiasa dengan hal-hal yang mereka takuti. Dengan terpapar pada ketakutan mereka melalui media kengerian, beberapa individu dapat belajar mengatasi rasa takut mereka dalam kehidupan sehari-hari.
    5. Varian Individual: Penting untuk dicatat bahwa tingkat ketertarikan pada kengerian bervariasi di antara individu. Apa yang menarik bagi satu orang mungkin tidak menarik bagi yang lain. Beberapa orang mungkin sangat menikmati pengalaman mengerikan, sementara yang lain mungkin menghindarinya sepenuhnya. Ini bergantung pada sejumlah faktor individu, termasuk pengalaman masa lalu, preferensi pribadi, dan toleransi terhadap ketegangan.

    Dalam kesimpulan, ketertarikan pada hal-hal yang mengerikan memiliki dampak psikologis yang kompleks dan bervariasi. Untuk sebagian orang, itu dapat memberikan sensasi ketegangan, euforia, dan rasa keterpencilan, sementara yang lain mungkin melihatnya sebagai alat untuk mengatasi kecemasan dan ketakutan. Dalam akhirnya, apa yang membuat ketertarikan pada kengerian menarik adalah perbedaan individual dalam cara kita meresponsnya.

    Baca juga: Berita Fakultas Psikologi

    Kunjungi juga: Universitas Esa Unggul, Kampus Tangerang. Universitas Esa Unggul, Kampus Bekasi