Acara ini tidak hanya menjadi panggung bagi peserta untuk menampilkan bakat mereka, tetapi juga untuk memperingati semangat budaya Tionghoa yang abadi. Devina, bersama dengan finalis lainnya, menghadirkan penampilan yang memukau di hadapan penonton dan juri yang hadir.
Gelar Cide & Kode Benteng 2024, yang merupakan puncak acara, tidak hanya diberikan kepada Devina. Gelar ini juga diraih oleh Cide Cecil & Kode Lowell sebagai Cide & Kode Benteng 2024, sementara gelar Cide & Kode Benteng Wakil I diraih oleh Cide Ayu & Kode Daniel. Hal ini menunjukkan tingginya kompetisi dan kualitas peserta dalam acara bergengsi ini.
Tim penilai yang terdiri dari budayawan Tionghoa, master trainer publik speaking, aktivis, dan Puteri Indonesia Bangka Belitung 2024, menilai para peserta berdasarkan kreativitas dan komitmen mereka dalam melestarikan budaya Tionghoa. Para finalis, termasuk Devina, menyadari pentingnya mempertahankan nilai-nilai budaya ini agar tidak punah dan dapat diwariskan kepada generasi mendatang.
Glenardi Wijaya, Ketua Panitia, mengungkapkan harapannya bahwa ilmu yang diperoleh oleh para finalis akan menjadi bekal bagi mereka dalam menjalankan misi pelestarian budaya selama setahun ke depan. Segenap panitia Cide Kode Benteng 2024 berharap agar upaya mereka dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam melestarikan kekayaan budaya Tionghoa.
Baca juga: Berita Fakultas Psikologi
Kunjungi juga: Universitas Esa Unggul, Kampus Tangerang. Universitas Esa Unggul, Kampus Bekasi