Ilustrasi by freepik/pikisuperstar

Esaunggul.ac.id, Halo sobat unggul, pasti kalian sudah tidak asing dengan yang namanya love language terutama ketika membahas terkait hal relationship, para kaula muda atau orang dewasa yang memiliki pasangan dan keluarga yang mungkin beberapa sudah mengerti dan mengetahui maksud dari arti love language

Love language tidak melulu tentang dua pasang anak muda yang sedang kasmaran karena cinta, jauh dari dari pada itu, love language memiliki manfaat untuk membangun sebuah hubungan, empati dan kedekatan dari bermacam-macam karakter. Baik terhadap orang tua, anak, kakak, adik, saudara, dan pasangan. 

Tapi, apa sobat unggul sudah tau siapa pertama kali yang memperkenalkannya? Dr. Gary Chapman, beliau merupakan tokoh yang pertama kali yang memperkenalkan konsep dari 5 love language. Sosok Gary merupakan seorang penulis buku Five Love Language (1995) yang berasal dari Amerika. ia menjelaskan tentang bahasa cinta antara prinsip komunikasi dengan suatu hubungan.

Ilmu Psikologi dan komunikasi memang memiliki kaitan yang erat, karena keduanya sama mempelajari tingkah laku manusia dan pengalaman kesadaran manusia. Dalam komunikasi, manusia berkomunikasi bertujuan untuk menghasilkan suatu tindakan komunikasi yang efektif. Dalam psikologi menganalisis seperti apa stimulus yang bisa memunculkan respon pada individu atau suatu kegiatan komunikasi dapat menimbulkan suatu akibat. Berikut 5 Love Language tersebut:

Word of Affirmation: Bahasa ini mencangkup komunikasi verbal baik melalui pesan lisan atau tulisan yang mendorong afirmatif, aktif, dan apresiatif, bisa juga kalimat-kalimat positif yang bersifat membangun dan memotivasi.

Quality Time: Dalam psikologi ekspresi cinta memiliki penekanan pada kualitas daripada kuantitas. Menurut Chapman, Quality Time yaitu memberi seseorang perhatian penuh. Misalnya menghabiskan waktu bersama dengan pasangan atau seperti melakukan aktivitas dan kegiatan bersama-sama seperti: berolahraga, menonton film, memasak makanan favorite, atau liburan bersama. 

Receiving Gifts: Chapmann menegaskan bahasa cinta primer dan sekunder mencerminan bagaimana anda memberikan cinta dan anda menerimanya. ketika pasangan kita memberikan suatu hadiah walaupun hadiah tersebut besar atau kecil, ini akan membuat orang tersebut merasa senang dan bahagia. Menurut Dr. Jeral Kirwan memberi hadiah akan meningkatkan kepuasan dan membantu memperkuat hubungan dengan saling mengakui secara positif

Act of Service: Bahasa ini merupakan tindakan pelayanan, yang menjelaskan bagaimana cara kita memberikan cinta dan merasa dicintai. Orang-orang memiliki tipe merasa senang dan sangat dicintai jika pasangannya melakukan inisiatif mulai dari hal-hal kecil maupun besar terhadap pasangannya. dan menurut Chapmann pelayanan yaitu melakukan sesuatu untuk pasangan kamu, yang kamu tahu mereka ingin kamu melakukan.

Physical Touch: Bahasa ini cenderung dalam kontak fisik dan bersentuhan, seperti sentuhan bergandengan tangan atau berpelukan. Psikologi dalam komunikasi ini lebih dalam dari love language lainnya. karena Sentuhan merupakan bahasa pertama yang kita gunakan untuk berkomunikasi sebagai bayi yang baru lahir dan memainkan peran penting dalam perkembangan sosial dan perilaku. Sentuhan sangat penting untuk menciptakan dan memperkuat hubungan.